Kamis, 21 Februari 2013

Pacar Bukan Untuk Slamanya

Aku sekolah di SMP 9 Pekanbaru. Kami awali hari dengan canda tawa, dan sukacita. Dimarahin guru sudah menjadi sarapan kami setiap hari. Kami gak egois sesama teman, walaupun kami baru masuk sekolah baru tapi kami saling melengkapi.
Suatu hari kawan aku cewek sedang menangis sebut aja namanya Putri, dia menangis wajarnya baru diputusin. Disaat Putri dan Ricky pacaran mereka slalu mesra didepan umum, si Ricky slalu dtang kekelas kami untuk ketemu Putri, mereka pacaran dikelas kami. Ricky pun pernah mendukung basket kelas kami sebgai pemain inti dan membawa kelas kami sebagai runner up. Dan bang Ricky pun mau bergaul dengan kami slalu bercanda, ketawa bersama. Tapi mereka mempunyai masalah, kami aja gak tau masalah mereka apa, tapi aku dapat informasi dari orang mereka putus, setelah mendengar informasi tersebut aku turut berduka cita, slama ini mereka slalu mesra aja masih aja punya maslh.
Putri pun menangis dan membenci si Ricky, buku aku juga yang menjadi korban untuk dicoret-coret karna benci Putri dengan Ricky
“Jangan buku aku dong yg jd korban tuh buku guna loh, klau 1 gk pa ni sampai 10 lembar, bangkruttttttt aku lh, bukan masalah bukunya tapi masalh disitu bnyak cerpen yg sudah kutulis”
. Dalam hati ku berkata “yahhh gak apa-apalah buku aku jd korban yang penting masalh didalam hatinya udah dikeluarkan melalui tulisan”
Bukan buku cerpen dicoretkan tp dia juga menyontek buku latihan aku, ”jangan latihan aku juga kau ambil, rakus kali kau uda coret-coret buku aku malah sekarang ambil latihan aku, galau bleh sih tp jgn kelewatan. Aku aja galau habis diputusian ika aja gak gitu aku, paling-paling gk buka puasa dan sahur 3hari 3malam karna uda gk lama aku gk makan terpaksa hari ke-4 aku makan”
“sama aja keterlaluan galau nya masih mending aku galau Cuma bertapa didalam kamar sambil BBM-an”
“Udalah kita lanjutkan yg td, kemana-mana lah kita bicarakan dari A sampaiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii Z
“Akutuh uda terlanjur saKit hati ma dy, aku nyesal uda kenal ma dia”
“Jangan terlalu benci ma mantan karna suatu saat nantik kita akan kangen ma dia, lebih nyesal aku lgi aku nyesal karna uda mencintai ika”
“yahhhhhh gimana lgi didalam hati aku uda dendam keramat ma Ricky, yahhhhhh sama aja kau ma aku uda nyesal karna kita mencintai orang tuh tp orang tuh masih berselingkuh didepan aku”
“woi slah masak berselingkuh didepan aku sebernya dibelakang aku”
“santailah banggggggg, kan supaya suasana gk jd tegang, slow ajalh bang”
“yolah tuh deq, jd jgn kita membenci seseorang karna kejelekkan dia, sebaiknya kita menyayangi dia karna kebaikan dia”

Sahabat Sehidup Semati

“Wahahaha!”, “ayo kesini! Disini!” begitulah teriakan anak-anak sore itu di taman bermain. Banyak anak-anak yang bermain di taman bunga yang indah sore ini. Maklum saja hari itu adalah hari pertama liburan akhir semester. Dan salah satu dari sekian banyak anak-anak terdapat sepasang anak yang bermain ayunan dengan santai. Mereka melepas senyum mereka setiap saat. Ya, mereka adalah rima dan lina. Mereka adalah sobat sejak kecil, ayah dan ibu mereka adalah teman akrab juga. Karena ayah dan ibu mereka adalah teman SMP dan rumahnya saja bersebelahan. “wah udah sore nih, bentar lagi magribh yuk kita pulang” ajak rima. “ oh iya juga ya, ya udah yuk kita pulang udah magribh” ajak lina gantian. “ ih gimana sih? Kan aku yang ajak?” protes rima. Mereka pun tertawa bersama dan berjalan beriringan pulang.
Esoknya, rima dan lina berkumpul di depan kedua rumah mereka. Rupanya keluarga mereka merencanakan untuk pergi piknik ke pantai bersama. “eh keluargamu dah siap belum?” Tanya lina. “ emh udah kok kalau kamu?” Tanya rima gantian. “ udah juga kok, nah itu dia. Yuk berangkat. Kita masuk duluan ke mobil” ajak lina. Mereka pun masuk ke mobil disusul orang tuanya. Dalam perjalanan, rima dan lina menyanyi bersama sedangkan orang tua mereka hanya melihat dengan sedih keakraban rima dan lina. Ternyata ada sesuatu yang disembunyikan rupanya.
Dan akhirnya, sampailah mereka di pantai yang mereka tuju. Rima dan lina pun berganti pakaian dan tanpa basa-basi lagi mereka langsung bermain pasir dan bermain air laut. Sedangkan orang tua mereka berteduh dibawah pohon kelapa menikmati semilirnya angin. “wah, enak banget nih. Kita bikin istana pasir yuk! Aku bawa ember kecil lho” ajak rima. “ ayo”. Merekapun membuat istana pasir dengan riang gembira. Ditengah-tengah mereka membuat istana pasir, rima berkata “eh lina, kamu udah mempersiapkan diri belum untuk lomba bercerita berdua?”. “ udah kok” jawab lina. “gimana kalau besok kita latihan?setelah itu kita bersepeda bersama” ajak rima. “wah bagus juga idemu. Ya sudah kalau begitu di depan rumahmu dan rumahku ya” ujar lina. “ oke deh bos”, merekapun tertawa bersama. Di kejauhan, orang tua mereka melihat dengan pandangan terharu. “kamu benar-benar akan melaksanakan niatmu? Lihatlah mereka begitu akrab bahkan seperti tak bisa dipisahkan lagi” kata ayah rima dengan memelankan suaranya karena takut didengar oleh rima dan lina yang bermain tidak jauh dari pohon tempat mereka berteduh itu. “ sepertinya iya, mau apa lagi karena memang benar-benar harus kesana” jawab ayah lina. “apa sudah diberi tahu si lina?” Tanya ibu rima pada ibu lina. “belum, kami takut dia sedih karena akan berpisah dengan sahabat karibnya” jawab ibu lina lesu. “sebaiknya, diberitahukan saja. Daripada mendadak dia kan jadi tidak bisa memanfaatkan waktu yang tersisa?” saran ibu rima. “ ya sudah, biar kami beritahukan ia” kata bu lina. Dan 2 keluarga itupun menghabiskan waktu mereka hingga sore hari di pantai, menjelang magribh mereka pulang.

Sahabat

Suatu hari, setelah kegiatan belajar di sekolah usai, Bella bersama sahabatnya, Gladys dan Alya, pergi keruang osis untuk duduk-duduk sambil ngobrol.
“Hari ini udaranya panas, ya?” Kata Gladys sambil mengipasi wajah dengan kipas Hello Kitty-nya.
“Enaknya minum es jeruk!” Bella menambahkan
“Tepat sekali! Aku pesan dulu ya, ke kantin” Kata Alya sambil keluar ruangan menuju kantin
Di ruang OSIS, tinggal Gladys dan Bella, mereka membereskan surat-surat dan buku-buku yang masih berantakan. Tidak lama kemudian, muncul Alya dengan tiga kantong plastik berisi es jeruk ditangan nya.
Kemudian, dia memberikannya kepada Gladys dan Bella, satu per satu. Baru sekali sedotan, dengan wajah serius Alya mulai pembicaraan.
“Eh! Dys! Tahu tidak, tadi dikantin ada keributan!”
“Ribut? siapa yang ribut, Al? Ayo, cerita!” Pinta Gladys
“Si Lisa sama si Manda. Masalah nya Buku Lisa yang dipinjam Manda kena tumpahan bakso yang sedang dimakan Manda” Kata Aliya
“Terus, Lisa Marah? Ah, tidak aneh, kan? Lisa, kan orangnya mudah sekali marah” Bella berkomentar
“Aneh, padahal mereka sahabat” Celetuk Gladys
“Ah, sudahlah. Itu urusan mereka” tambahnya
Mereka melanjutkan kembali menyedot minumannya
“Oh iya, Gladys. menurut mu sahabat itu apa?” tanya Aliya
“Menurutku sahabat adalah seseorang yang dapat kita jadikan tempat untuk berbagi rasa dan pengalaman, teman yang setia, baik dalam suka maupun duka, juga tempat curhat. Seorang sahabat sangat sangat penting bagi kita dimana pun kita memerlukannya. Ia selalu ada disamping kita. Itu lah ke istimewaan seorang sahabat” kata Gladys sambil menyedot minumannya
“Tapi ingat ya, jangan pilih-pilih atau membeda bedakan antara yang kaya atau yang miskin” tambah Bella
“Iya betul, kita juga harus pandai-pandai dalam memilih teman. Sebaiknya orang yang kita jadikan teman itu yang dapat memberikan contoh yang baik untuk kita, bukan sebaliknya. Soalnya, bisa bisa kita malah dijerumuskan ke hal-hal yang tidak baik olehnya. Celaka!” Gladys
“Dys, dipikir pikir persahabatan kita ini sudah seperti saudara sendiri, ya. Mungkin karena kita selalu menjaga perasaan masing-masing dan berusaha keras untuk saling menyenangkan, terutama aku … ha … ha” Alya tertawa, yang langsung disambut tawa lagi oleh sahabatnya itu.
“Eh, tidak terasa sudah siang. Ayo, pulang!” pinta Gladys
“Oke…” Seru Bella dan Alya. Mereka pun pulang dengan membawa hati yang bahagia.

SELESAI

Sahabat Ternyata kau Telah Lebih Dulu Pergi

Siang itu angin begitu kencang menusuk kedalam tulang rusuk ku, hujan yang sangat deras terus membasahi seluruh badan ku, namun aku tidak memperdulikan itu semua, aku tidak perduli berapa lama aku akan seperti ini. aku hanya terpaku di depan sebuah tumpukan tanah, yang terdapat taburan bunga, serta ada nya batu nisan yang bertuliskan sebuah nama, dan ternyata itu adalah nama sahabat lama ku, yang sejak 6 tahun yang lalu aku tidak pernah tau kabar nya.
Dina adalah sahabat lama ku waktu kecil, dulu kami sering bermain bersama, orang tua dina pun bersahabat dengan orang tua ku, aku menganggap dina sudah seperti kakak ku sendiri, saat aku sedih dia selalu bisa menghibur ku dan membuat ku tertawa, dan aku pun sebalik nya. Setiap aku pergi dina selalu turut pergi bersamaku, kami selalu menjaga satu sama lain. Dan kebetulan rumah ku tidak terlalu jauh dari rumah dina, saat masih di bangku dasar aku selalu berangkat sekolah bersama dina, meskipun kami tidak sekolah di sekolah yang sama.
Saat masuk SMP dina tidak tinggal lagi di Jakarta, karena orang tua nya di pindah tugaskan ke bandung, maka dia pun harus bersekolah di bandung. Rasa sedih ku rasakan, saat aku harus berpisah dengan dina, air mata ku tidak bisa berhenti menetes saat aku memeluk tubuh sahabat ku itu. Dina meyakinkan aku bahwa dia akan terus mengabari aku, dan dia juga meyakinkan aku bahwa persahabatan kita tidak akan berakhir sejauh apapun kita tinggal. Aku pun merelakan dina untuk berangkat ke bandung, perlahan mobil yang dinaiki dina dan keluarga nya pun beranjak pergi dari halaman rumah ku. Lambaian tangan dina pun semakin lama semakin jauh, jauh, jauh dan perlahan-lahan mulai menghilang.
Tiga bulan telah berlalu, semenjak dina pergi, hari-hari ku tidak seceria dulu, aku memang mempunyai teman-teman baru di sekolah dan rumah ku, tapi mereka semua tidak ada yang bisa seperti dina, aku sungguh merindukan sahabat kecil ku, ingin rasa nya aku ke bandung untuk menemui dina, tapi dina selalu melarang aku untuk menemui nya, dia selalu berkata”Aku mohon jangan temui aku dulu, aku ingin menguji persahabatan kita, jadi tunggu lah sampai kita lulus SMP, setelah itu aku janji akan menemui mu di tempat kita sering bermain sewaktu kecil”. Dina memang tidak pernah lupa untuk mengabari aku tentang keadaan nya disana, setiap hari dia selalu sms dan menelpon aku, aku sangat bahagia bila menerima sms atau telpon dari nya.

Persahabatan yang Abadi

Sebut saja Iqbal, laki-laki berumur 13 tahun. Ia terlahir dengan satu ginjal. Saat dia berumur 4 tahun, dokter mengatakan, bahwa ginjalnya yang dapat berfungsi, hanya satu. Tentu saja, “Lelah” menjadi pantangan dalam hidupnya. Senyum indah tak selalu hadir di bibirnya. Dalam satu hari, 32 suntikan injeksi harus menancap tajam di kulitnya, untuk mengatasi rasa sakit. Ia sangat memimpikan kehidupan normal seperti yang lain pada umumnya. Tapi, sahabat sejatinya, Horan, selalu membuat hidup Iqbal penuh semangat. Horan selalu mengatakan, “Hanya memiliki satu ginjal, tak akan membuatmu kehilangan hak untuk dapat hidup normal” Itu membuat Iqbal merasa bahagia.
Suatu hari, Iqbal terlihat sangat lemas. Horan yang melihatnya, tak dapat menahan rasa iba.
“Ada apa?” tanya Horan.
“Tidak, aku tak apa-apa.” jawab Iqbal
“Hey, sudah kubilang jangan ikut pelajaran olahraga!” kata Horan.
“Ah, aku hanya ingin mencoba melakukan itu. Apa salah? Satu kali saja.” jawab Iqbal
Suasana pun terhening.
“Ya, aku tau. Tapi kondisimu sangat tidak memungkinkan, kau tau itu?” jawab Horan
“Aku sangat tau itu, Horan.”
“Sudahlah, kau ingin persahabatan kita berakhir hanya karena pelajaran olahraga?” sambung Iqbal sembari meninggalkan Horan. Horan terlihat sangat kecewa mendengar jawaban sahabatnya.
“Aku tak tau apa yang harus kulakukan untukmu, sobat. Aku hanya bisa mengingatkan kondisimu, tak ada yang lain” kata Horan dalam hati.
Hari-hari Iqbal, sungguh sangat menyedihkan. Tapi, Iqbal tak pernah menunjukkan itu.Apalagi, di depan sahabatnya, Horan.
Hari itu, Iqbal sedang belajar kelompok di rumah Horan. Horan sudah lama menceritakan tentang Iqbal kepada Ibunya. Ibu Horan, sudah menganggap Iqbal seperti anaknya sendiri, sejak kedua orang tua Iqbal meninggal dunia. Iqbal tinggal bersama Bibinya sejak itu.
“Horan, kau itu.. sahabat sejatiku” kata Iqbal dengan senyum
Tiba-tiba saja, Iqbal merasa kesakitan. Horan dan ibunya sangat kebingungan. Mereka pun memutuskan untuk membawa Iqbal ke rumah sakit.
Saat di rumah sakit, Dokter mengatakan kepada Ibu Horan, bahwa keadaan Iqbal semakin parah. Satu-satunya jalan untuk mengatasinya, adalah pendonoran ginjal. Horan mendengar itu. Ia segera berkata kepada Ibunya,
“Ibu, biarkan aku yang melakukan itu.”
“Nak, apa kau sungguh-sungguh?” tanya Ibu Horan dengan sedih.
“Tentu, Bu. Iqbal sudah ku anggap seperti saudara sendiri. Ibu juga,sudah menganggapnya sebagai anak ibu. Apa ibu tega membiarkan Iqbal merasa kesakitan terus setiap harinya?” Horan menanggapi.
Sementara Iqbal, belum tersadar. “Baiklah” jawab Ibu Horan sambil memeluk Horan.
Pendonoran pun berlangsung sekitar 2 jam, dan itu berhasil.Horan dan Iqbal saling menatap di atas kasur rumah sakit mereka.
“Hey, Horan,apa yang kau lakukan di sini?” tanya Iqbal lemas.
“Hey, Iqbal. Impianmu akan segera tercapai, sobat. Kau akan merasakan nikmatnya hidup normal bersama aku dan keluargamu” jawab Horan.
“Bagaimana bisa?” tanya Iqbal
“Sudahlah.. jangan pikirkan itu. Yang penting, sekarang kamu dapat hidup dengan bahagia” jawab Horan tak berdaya.
Setelah pendonoran itu, Iqbal dan Horan pun dapat bergembira bersama. Mereka, lebih dekat dibandingkan siapapun.
5 bulan kemudian, Horan pun meninggal dunia. Semua menangisi kepergiannya, terutama Iqbal. Horan meninggalkan keluarganya. Ibu menjelaskan apa yang telah Horan lakukan untuknya, dan juga selama ini dia rahasiakan kepada Iqbal.
Iqbal tercengang. Ia tak tau apa yang harus ia lakukan untuk membalas kebaikan Horan. Ia tak dapat berhenti menangisi kepergian Horan.
“Selamat Jalan.. Horan. Bahagialah di sana, aku akan berusaha untuk menyusulmu dengan senyuman nanti, dan membalas kebaikanmu” Iqbal pun terisak.

Selesai

Bingkisan Hati Nino

Nada rindah mengeluk benakku
cahaya senja menyinari kemilau lagu itu
Meluluhkan benakku dengan sejuta cerita dalam album lagu itu
Antara perasaanku yang sulit ku fahami
Siapa sosok yang ku cintai sebenarnya
Tetapi kini ku tahu perasaanku,
Engkaulah bingkisan hatiku
Bukan dirinya tapi dirimu
Dirimu yang sudah lama ku cinta
Memori itupun terulang
Lagu itu menginggatkanku akan dirimu,
Tetapi bisikkanmu menginggatkanku
Sakit..sedih…kecewa..risau..
Di benakku hanya dirimu
Bisakah engkau rasakan perasaanku,
dengarlah suara benakku ini
‘I LOVE YOU’
“Wah..! siapa orang yang loh maksud di puisi ini? adik gue yah”
Tanya Riko menoleh ke sahabatnya sekaligus teman duduknya setelah membaca puisi buatannya itu. Nino itulah namanya , seorang cowok yang selalu salah dalam mengambil keputusan. Nino dan Riko adalah anak kelas IX B di suatu sekolah terfavorit di kotanya.
“Woyy..! loh jangan melamun bro” sahut Riko melihat Nino tidak menjawab pertanyaannya malah melamun dengan wajah kusut lagi membuat Riko cekikan melihatnya karena saat begitu wajah Nino lucu “Setrika tuh muka…! kusut bener. loh punya masalah apa sih” celoteh Riko sambil membaca ulang puisi buatan Nino karena dia sadar membacanya tadi cepat sekali jadi dia tidak mengerti maksud puisi Nino itu.
Lebih 5 menit Riko membacanya karena ingin tahu betul apa maksud dari puisi itu dan setelah membacanya, Riko membulatkan matanya tersadar makna yang tersirat dalam puisi sahabatnya ini
“Nino, jangan bilang loh masih suka Mika!” gumam Riko sedih sambil membalikkan tubuhnya ke Nino lalu memegang bahu Nino berharap itu tak benar
“Riko, itu benar gue masih Mika. Ahh.. lebih tepatnya gue masih cinta banget dengan Mika” jujur Nino dan langsung membalikkan tubuhnya juga yang membuat mereka berdua berhadapan.
Riko yang mendengar pengakuan itu kaget sekali “Wooy Riko, lohh tuh harus sadar” teriak Riko bangkit dari duduknya dan menatap sinis Nino yang tak sadar mereka berdua masih belajar B.Indonesia, membuat pak Dio marah melihat kelakukan Riko yang menganggu ketentraman belajar dalam kelas, sontak saja pak Dio melemparkan penghapus papan pada Riko “Ahh.. sakit” ujar kesakitan Riko sambil menyentuh tangannya “itu karena kelakuan kamu. sekarang kamu keluar! Kamu boleh masuk setelah pergantian pelajaran” suruh pak Dio geram.
Maka Rikopun keluar dari kelas dan Nino yang melihat itu hanya dapat menahan rasa bersalahnya “Riko , maafin gue. Tapi sungguh gue sayang banget dengan Mika” ujar Nino dalam hati.

Aku dan Gia

“Gi!” ku sapa temanku, Gia Saksono.
“Ada apa, An?” Gia menjawab sambil bertanya.
“Oh tidak ada apa-apa. Aku hanya bertanya, kamu sudah mengerjakan PR Matematika?” aku balik bertanya.
“Sudah dong.” jawab Gia singkat.
“Ayo, kita segera ke kelas! Bu Mita sudah di kelas!” ajak Gia.
“Ayo.” jawabku singkat.
“Gia, kamu kenapa sih ngeliatin buku latihan Matematikaku? Kamu nyontek, yah?” tanyaku saat aku dan Gia mengerjakan soal latihan matematika.
“Tidak.” jawab Gia singkat. Aku segera menutup buku latihan matematika ku.
“Anna, kenapa latihan matematikanya ditutup!” Gia marah-marah kepadaku.
Aku menjawab dengan lantang, “Hei! Kamu yang nyontek latihan matematika ku, kan!” amarahku semakin meningkat.

3 Sahabat

Pada suatu hari tinggallah seorang anak yang bernama Kayla. Dia tinggal di Bogor baru pindah dari Jakarta.
Suatu hari dia akan bersekolah.
Ibu: “Kayla bangun cepat, mandi nak!”
Kayla: “Kya, bu”
(Kayla pun segera mandi dan berganti baju)
Kayla: “Bu, tolong ambilin seragam bu, di kamar Bi lis”
Ibu: “Minta tolong aja sma bi lis, ibu lagi masak
Kayla: “Iya, bu, Bi lis tolong ambilin seragam kayla!”
Bi lis: “Iya, non, sebentar”
(setelah memakai seragam, Kayla pun langsung sarapan, sesampainya di sekolah, kayla pun bertemu dengan2 orang murid baru dan langsung berkenalan).
Kayla : “assalamualaikum, hai nama kalian siapa?”
Keysya dan Kirana : “wa’alaikum salam namaku Keysya dan aku Kirana, namamu siapa?”
Kayla: “namaku kayla, salam kenal ya”
Keysya dan Kirana : “salam kenal juga.”
(sudah lama berkenalan bel masuk pun berbunyi. mereka langsung berbaris dengan rapi masuk kelas dan pelajaran pertama adalah pelajaran dari wali kelasnya bernma bu Ani).
………………………….
setelah pelajaran selesai mereka pun pulang, mereka pun menujulapangan sambil melanjutkan pembicaraan).
Kayla : “bagaimana kalau kita jadi sahabat?”
Keysya dan Kirana :”setuju”
Kayla : “tapi nama sahabatnya apa ?”
Kirana dan Keysya:”Muslimah girls aja !”
Kayla:’setuju.”
(mereka pun pulang bersama-sama dengan menaiki angkot menuju toko buku).
Sopir angkut : “mau ke mna,dik?”
Keysya:: “mau ketoko buku raja murah, berapa pak jadinya tiga orang?”
Sopir angkot: “empat ribu lima ratus, dik ?”
(keysya pun langsung membayarnya)
kayla: “makasih, ya sya?”
kirana: “makasih, yha kak ??”
keysya; “ya, sma sama”
(sesampainya di toko buku mereka pun langsung berpencar mencari buku masing-masing ).
kayla: “kita kumpul di kasir “A”
Kirana DAN Keysya : “yupp…”
(di tempat kayla tiba tiba muncul seseorang yang tidak di kenal dan mencurigakan mengambil sompet kayla bruntung keysya dapat memotret pencuri itu). sesampainya d kasir
kayla : “hiks…hiks….. dompet ku hilang .”
keysya : “tenang ya kayla aku sdh memotret wajah pencuri itu ”
kayla: “makasih yha sya?”
keysya : “sekarang kmu pake uang akhu dulu yha”
kayla: “maksih banyak bnget yhaa sya ?”
…………………..
(setelah keluar dari toko buku, kayla, keysya & kirana menemui polwan).
keysya: bu maaf mengganggu bisa bantu kmi gk ??
polwan: “owh iya,dik saya insya allah bisabantu /”
keysya: ini bu teman saya kecopetan bu ?
polwan: maaf yha dik sya gk bsa bantu kalau gk ad ciri – cirinya
keysya: sya punya fotonya kog bu
polwan: bleh saya lihat fotox dik ?
keysya:oh,tentu bleh, ini bu ?’
polwan: ini pencuri gelandangan yg sering kabur
ayo kita selidiki………….!
keysya: ayo…..
(setelah lama di cari akhirnya tertangkap juga pencuri itu ).
pencuri: ampun… ampun…. maaf kan sayabu polisi…
kayla: makasih yha sya, bu terimakasih sekali
polwan dan keysya: iyha, makanya lain kali hati hati….

Camp Canola

“Hai Clara! Di sini!” Sapa Vero kepadaku saat aku memasuki kelas. Aku membalasnya dengan senyuman tipis dan lambaian tanganku. Lalu, aku duduk di sampingnya. Di kelasku, kami bebas memilih tempat duduk di mana saja.
“Wow, kamu udah beli pocket bag ya? Bagus, sama sarungnya lagi. Evaline saja belum punya.” Puji Vero. “Oh ya, harganya berapa? Entar aku minta beli deh, sama mama.”
“Ini? Aku dikasih, bukan beli. Kalau beli mungkin mahal.” Kataku. “Soal Eveline, masa dia belum punya? Ini kan lagi nge-trend.” Kataku sambil menggenggam pocket bag-ku.
“Lihat saja tas-nya. Belum kan?” kata Vero meyakinkan. Aku melirik tas Eveline si sombong itu. Ya, belum. Aku mengangguk. Tiba-tiba kami berdua di kagetkan suara bentakkan.
“Heh! Ngapain lihat-lihat tas anak KECE? Iri?” bentak Eve (panggilan Eveline) bersama Marina, sahabatnya.
“Eee… Anu… Ee… ta… tas… nya… ba-gus. Hehehe…” kataku sambil membentuk jari menjadi huruf V.
“Memang! Baru tahu?” kata Eve.
“Wah … kayaknya ada yang mau ngalahin kekayaan Eve nih,” kata Marina. Aku tak mengerti maksudnya.
“Maksudmu apa?” Tanya Eve kepada Marina.
Lalu mereka berdua berbisik. Aku dan Vero bertatapan. Lalu, mengangkat bahu. Kemudian Eve kembali berbicara.
“Kau dapat dari mana pocket Bag itu?” Tanya Eve masih dengan nada tinggi. Aku hanya diam. Lalu, dia bertanya lagi, namun aku masih tetap diam. Hingga yang ketiga kalinya dia bertanya dengan emosi, aku diam. Tak ku sangka, ternyata ia diam-diam membuka tutup botol minumku dan.
“Aaaahh…” Selutuh tubuhku basah, begitu juga dengan rambutku yang di kepang. Rasanya ingin menangis.
“Eve! Hentikan!” teriak Jeremy tiba-tiba. Jeremy adalah ketua keamanan kelas kami. Setiap orang yang melakukan perlakuan penganiyayaan, akan berurusan dengannya dan kepala sekolah, jika sudah lebih dari tiga kali, akan di skors selama 3 minggu. Atau denda Rp 1.000.000 ,-
“Untuk apa kau menyiram Clara yang tidak bersalah!? Hanya karena ia tidak menjawab pertanyaanmu mengenai pocket Bag itu? Hah?” kami semua tertunduk. Lalu Jeremy mengambil nafas. “Clara, segera bersihkan tubuhmu. Gantilah dengan pakaian cadanganmu di loker nomor 24! Kuncinya ada di Maria, anak kelas 9.B1!” perintah Jeremy. Aku mengagguk, lalu segera berlari ke lorong campuran kelas 8.B1 dan 9.B1. Vero ikut menemaniku. Sedangkan Eveline dan Marina berurusan dengan Jeremy di ruang khusus Jeremy.
Kriiiiiing! Bel pulang berbunyi. Kami semua keluar kelas. Ada yang tetap ada yang pulang. Yang tetap karena mengikuti pelajaran tambahan. Eveline dan Marina juga tetap berada di kelas. Tapi, apa iya? Mereka mengikuti pelajaran tambahan, bukankah mereka sudah pintar sehingga tak perlu lagi belajar? Apa jangan-jangan… mereka dipanggil kepala sekolah karena sudah tiga kali melakukan perlakuan seperti tadi. Sepertinya iya, karena aku juga sering melihat Clarissa, Maryane, dan Evalia di Bully serta di caci maki mereka, sampai-sampai Clarissa pernah masuk rumah sakit akibat ulah Eveline. Tapi, siapa sangka?

Kita Sahabat

Namaku Fasya, ini adalah cerita tentang cinta monyetku yang terus berlanjut. Ga akan pernah ada habisnya untuk ngungkapin perasaan kita berdua, hubungan kita, dan semua yang udah kita lalui bersama.
Sejak saat itu, sore itu, saat aku menerima pesan singkat, “hai fatia”. Dalam benakku bertanya-tanya siapa dia?
Dan saat aku tau dari jawaban yang ia berikan, “aku temen deketnya rizki, suka liat kamu jalan kalo pulang sekolah”. Ga salah lagi dia adalah cowo yang banyak diidamkan di sekolah smp waktu kami masih duduk di bangku smp, dia adalah Regih. Ya, dia teman sekelasku saat kelas 2 smp. Tak sedikitpun aku tertarik padanya, walaupun ya aku sadari dia memang cakep.
Namun, sejak sore itu. Aku merasakan ada hal yang berbeda tentang rasaku padanya. Ada perasaan positive yang aku sendiri tidak tahu apa. Di kelas aku memang termasuk cewek yang pendiam, begitupun dia yang agak malu jika harus mendekati teman ceweknya apalagi yang ia sukai. Selama itu kami hanya berkomunikasi lewat pesan singkat, aku merasa nyaman saat bercerita tentang apapun masalh yang aku hadapi, ya aku menyukainya.
Sampai saat ini kita sama-sama sudah berada di tingkat pendidikan tertinggi, kuliah. Sejak dia menghubungi aku saat kita masih smp hingga sekarang, kita masih saja berhubungan walaupun kita sama-sama punya pacar. Tapi, inilah kita. Akupun tak mengerti apa yang terjadi dengan kita, sejak kelas 2 smp kita sama-sama tahu bahwa kita saling suka bahkan menyayangi. Namun, entah mengapa kita tak pernah disatukan dengan hubungan yang jelas, selalu berhubungan tanpa status.
Aku merasa nyaman ada di dekatnya, merasa tenang jika menceritakan segala masalah yang aku hadapi padanya. Sekarang kita udah ga lagi kikuk seperti waktu jaman smp, semua berawal sejak kami ada di bangku sma. Mungkin karena kita terpisah sekolah jadi merasa lebih kangen, dan ini yang menjadikan kita sering bertemu. Lagi-lagi dengan status kita yang sama-sama punya pacar. Inilah kita.
Suatu hari saat liburan kenaikan kelas 2 sma, alumni smp kita mengadakan reuni berupa foto angkatan bareng. Setelah sehari sebelumnya aku dan regih pergi bareng ke acara reuni kelas 8, seperti biasa di depan teman-teman kita bersikap seolah kita hanya hubungan teman biasa ga ada yang istimewa. Dan beberapa hari sebelumnya regih datang ke rumahku untuk sekedar bercakap tentang masa sma yang membuat kita terpisah. Hari itu, reuni angkatan. Aku pergi bersama teman smp kelas 3, sesampai di studio foto betapa aku harus menahan hati melihat regih dengan pacarnya yang tentu saja aku kenal. Namun, aku bersikap semuanya baik-baik saja. Acara selesai dan akupun pulang bersama Daus, di teman sekelas kelas 3 juga.
Malamnya setelah acara selesai, ada yang mengirim obrolan di facebook. Dia mengaku teman smp juga, namun aku tak mengenalnya atau mungkin lupa. Dan ternyata setahun yang lalu kita pernah kenalan lewat facebook juga. Aku baru inget, dan ia juga salah satu teman baiknya Regih, dia adalah Gavan. Entah bagaimana obrolan itu berlanjut beberapa hari setelahnya, dan dia menampakan sikap bahwa dia mempunyai rasa padaku. Namun, saat itu juga masih memiliki pacar. Hingga suatu hari gavan datang ke rumah ditemani Regih. Aku merasa biasanya saja, malah aku lebih senang karena Regih datang lagi ke rumah. Dan akhirnya pun aku pacaran bersama Gavan dengan status aku masih punya pacar. Namun semua takk berjalan lama, Gavan mengetahui status hubungan aku. Tapi aku meyakinkannya bahwa aku lebih memilihnya dan akan memutuskan pacar pertamaku. Hubungan kami baik-baik saja.
Namun saat menginjak 3 bulan hubungan kami renggang, karena entah mengapa aku merasa jenuh dan pada saat yang sama ada teman sekelas yang mendekatiku. Dan lagi aku tergoda, aku memutuskan hubungan dengan Gavan, dan pacaran dengan teman sekelasku. Itupun tak berlangsung lama hanya satu bulan. Saat masa pendekatanku bersama teman sekelas dan saat dimana hubungan aku dan Gavan merenggang, Regih datang menemaniku. Ia selalu bisa membuatku bahagia, dan ia selalu datang pada saat yang tepat. Suatu malam saat hatiku bimbang, Regih menjemputku di Kosan untuk pergi keluar saat itu hujan dan sepatuku basah. Saat itu aku ingat bahan sampai sekarang, ia berjannji akan membelikan aku sepatu, tapi tak kunjung ia tepati.
Sejak pertemuan malam itu aku tersanjung saat ia berkata, “pokonya kalo dari kita ada yang lagi butuh, kita harus saling mengisi”. Takkan pernah aku lupakan malam itu dan perkataannya. Hubunganku dengan teman sekelaspun kandas, dan saat yang tepat Gavan kembali menghubungiku. Hal yang bisa disebut kebetulan. Tak lama dari itu kami kembali dekat dan di saat itu, aku mendengar bahwa Regih menjelekkan aku di depan Gavan. Saat itu aku marah, kesal dengan Regih, namun dalam hatiku lebih percaya pada Regih, orang yang lebih dulu aku kenal dibandingkan Gavan.

Semangat Sekolah

Matahari terbit, ayam berkokok sudah waktunya pagi tiba. Hari yang baru Bella mulai dimana ia harus belajar di bangku sekolah yang baru, pelajaran baru, guru baru, dan teman yang baru.
Pukul 05. 00 pagi Bella bangun dari tempat tidurnya, Bella tampak begitu bersemangat karena hari ini hari yang ia tunggu-tunggu. Di tempat tidurnya Bella langsung bergegas pergi ke kamar mandi dan Bella langsung pergi mandi, seusai mandi ia melakukan hal yang harus dilakukan setelah mandi, seusainya Bella pergi sarapan. “Bella kamu terlihat sangat bersemangat hari ini?”, Tanya ibu “iya dong bu, aku kan sekarang akan belajar di bangku SMP, apalagi SMP itu SMP yang aku impikan!”, jawab Bella sambil mengambil makanan sarapannya “baguslah kalau kamu bersemangat sekolah hari ini, semoga hari-hari yang akan datang juga sama seperti hari ini” kata ibu sambil mengolesi selai ke roti yang jadi makanan sarapannya “bagaimana sih ibu, aku kan sudah mendapatkan semua keinginanku aku pasti akan bersemangat untuk hari-hari berikutnya!” jawab Bella sambil mengunyah dan menelan makanannya “benar yang diucapkan kamu Bella? Ayah akan menunggu janjimu!” Tanya ayah sambil ragu dengan ucapan Bella “benar dong, yahhh ayo kita berangkat yahhh! Dahhh ibuuu!”
Sesampai di sekolah Bella terlihat sangat bersemangat dan gembira, dan ia langsung mencari kelas yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah, lama Bella mencari kelas, akhirnya Bella menemukan kelasnya yaitu kelas 7B “akhirnya ku temukan juga kelasnya, masuk ahh!” Bella berkata. Sesampai di dalam kelas Bella terlihat kebingungan karena ia bingung mau duduk dengan siapa “Aku duduk dengan siapa ya, ahh itu urusan belakangan aku duduk di bangku itu dulu ahh!” Bella berkata sambil berwajah bingung. tidak lama dari Bella duduk di bangku itu, ada seorang perempuaan yang menghampiri Bella dan ia bertanya pada Bella “hei, kamu duduk sama siapa?” “sama siapa saja yang mau!” Bella menjawab “bolehkan aku duduk bersamamu?” Tanya perempuan itu lagi “tentu saja boleh” Bella menjawab kembali, lalu perempuan itu duduk bersama Bella dan mereka mengobrol dengan asyiknya sampai-sampai mereka lupa menanyakan nama satu sama lain, “oh iya perkenalkan nama aku Bella, nama kamu siapa?” Tanya Bella “oh iya dengan asyiknya kita mengobrol jadi lupa tidak menanyakan nama, nama aku beby, senang berkenalan denganmu!” jawab perempuan tadi yang bernama beby “senang juga berkenalan denganmu!” jawab Bella sambil bersalaman dengan Bebby. Tidak lama dari pembicaraan Bella dengan Bebby guru yang akan menjadi wali kelas mereka pun masuk ke kelas mereka, wali kelas mereka menyampaikan beberapa pengumumman kepada semua muriid yang ada di kelas yang diikuti oleh Bella dan Bebby.

Dua Doa Satu Cinta

Furqon tertunduk, khusyu’ meresapi kuliah tujuh menit di akhir shalat Isya’ berjamaah di masjid Taqwa. Ustadz Ihsan mengulas surat Ar-Rum ayat 21, “Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Ia menciptakan untukmu dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang.”
Sejenak Furqon menilik ke dalam hatinya, ada yang telah menorehkan jejak kasih sayang di sana. Jejak yang lembut dan hangat, bagai selimut beludru yang menggoda. Di hatinya, kini ada cinta yang meluap dan bergejolak. Cinta yang diharapkannya bukan sekedar angan-angan.
Furqon menutup mata dan merenung kembali. Ia tahu, mungkin Tuhan menentang rasa sayang ini. Tapi dalam hati seseorang itu, Furqon menemukan ketenteraman. Lalu di manakah letak kesalahannya? Karena sesungguhnya, ia dan seseorang yang telah mencuri hatinya hanyalah dua manusia yang terjebak dalam sebutan Tuhan yang berbeda.
Dalam diam, Furqon berdoa, “Ya Allah, berikan kelapangan hati bagi hamba dan dirinya. Dengan KekuasaanMu, dekatkanlah kami kepada jalan takdir kasih sayang yang penuh dengan ketenteraman yang Engkau janjikan.”
Manik-manik kalung Rosario berwarna keemasan itu berputar ringan di sela-sela jemari Eli. Mulutnya bergerak-gerak, menyuarakan Salam Maria berulang-ulang. Renungan indah hari ini, “Orang yang mengasihi adalah anak Allah, dan ia mengenal Allah. Orang yang tidak mengasihi, tidak mengenal Allah. Sebab Allah adalah kasih (Yohanes 4:7,8)”
Sejenak Eli bergumul dengan pikirannya sendiri. Saat ini, hatinya penuh dengan kasih. Ada nama yang selalu hadir di setiap mimpi dan doa. Hari-harinya bahagia dan suka cita bersama seseorang. Ah, Tuhan. Apakah perasaan cinta ini salah? Bersamanya, Eli merasa utuh dan sempurna. Bahkan, Eli merasa dirinya bisa lebih mengenal Allah. Mengapa kasih harus memandang label yang berbeda?

Sahabat Pena

Namaku Natly Emmanuel, aku anak pertama dari empat bersaudara, sekarang aku duduk di bangku SMP. Tepatnya kelas 7. Aku memiliki sahabat pena, yang bernama Ratna Thalita Indriani biasa di panggil Indri. Kami kenal dari kelas 5 SD, berawal dari SMS. Indri yang duluan SMS aku ngajak kenalan, aku mau aja lumayan buat nambah pertemanan.
“Nat, aku boleh minta biodata kamu enggak?” Pinta Indri melalui SMS.
“biodata? Ok, nggak masalah. Tapi ada syaratnya!” Jawab ku.
“apa syaratnya?” Tanya Indri.
“kamu juga harus ngasih biodata kamu ke aku!” Pinta ku.
“oh, itu sih gampang.” Jawab Indri.
Natly dan Indri pun saling tukeran biodata melalui SMS. Betapa mereka tak menyangka tanggal, bulan dan tahun lahir mereka sama.
“Nat, kamu lahir tanggal 27 bulan Desember, tahun 1999 ?” Tanya Indri tak menyangka.
“iya betul.” Jawabku singkat.
“kok bisa sama ya kaya aku?” Tanya Indri lagi.
“he…he…he… enggak tau deh” Jawabku lahi.
“aku harap persahabatan kita bisa sampai selamanya ya, soalnya aku nggak mau kehilangan kamu sebagai sahabatku, walau kita tidak pernah bertemu!” Seru Indri.
“iya pasti. Aku juga ingin persahabatan kita sampai selamanya” Jawabku.
Lama kelamaan Natly sudah jarang SMS-an sama Indri, tapi kalau chat lewat FaceBook masih sering. Saat Natly buka FaceBook, tiba tiba ada kiriman pesan dinding dari Indri.
“Nat, sekarang bulan Desember, tanggal 20, tinggal 7 hari lagi Nat” Kata Indri.
“oh iya. wkwkwk” Jawabku.
“kamu mau ngerayain pesta?” Tanya Indri.
“Enggaklah! emang kamu mau bikin pesta?” Tanyaku balik.
“enggak juga. Hehehe. Oh ya Nat, kamu suka warna apa? Tanya Indri.
“aku suka warna ungu! kenapa?” Tanyaku.
“Oh nggak papa nanya aja!” Jawab Indri.
Percakapan pun berakhir.
Pada tanggal 11 Januari saat aku pulang sekolah ada titipan, kata tetanggaku sih untuk ku, tapi aku masih bingung siapa pengirimnya. Soalnya dititipin di tetangga, karna pada saat itu mamaku sedang pergi. Titipannya itu di amplop warna coklat yang cukup besar ukuran A3. Saat ku buka ternyata ada dua buah gambar.
“Waaaah gambarnya bagus banget, tapi siapa yang ngirim? Pikirku dalam hati. Gambarnya itu gambar dua cewek pegangan tangan di atasnya angka 271299, yang artinya tanggal 27, bulan 12, tangun 1999. Gambar yang satu lagi gambar Santa Claus. Saat ku lihat dalamnya ada surat lagi. Ku buka suratnya ternyata itu Indri.
“ya Tuhan baik sekali dia. sungguh perhatian!” Pikirku dalam hati.
dalam surat itu Indri bilang seperti ini “aku sayang kamu, kamu sahabatku yang terbaik walau kita belum pernah bertemu tapi perasaan sayang ini selalu tersedia buat kamu, jangan pernah lupakan aku ya”
Aku pun tak bosan bosan melihat gambar itu, akupun memajangnya di kamarku. Kedua orangtua ku tak menyangka kalau ada sahabat pena yang seperti ini. Aku pun berterima kasih banget sama dia.
“dia akan menjadi sahabatku sampai selamanya. Walau kita belum pernah ketemu” Pikit ku dalam hati yang sambil tersenyum menatap gambar itu.

Aku dan 3 Sahabat

Pada suatu hari, ada murid baru bernama Sekar, dia pindahan dari Temanggung. Dia pindah karena ikut orang tuanya, dan sekarang dia bersekolah di SD N 1 Bukateja.
Paginya, dia berangkat sekolah diantar oleh ibunya. Dia pun masuk ke ruang kelas 3, dan berkenalan dengan saya.
Saya : “hai, kenalin aku Salsa, kamu??”
Sekar : “hai juga, namaku Sekar, salam kenal..”
Bel berbunyi tandanya masuk. Murid-murid pun segera masuk ruangan.
Guru : “Pagi anak-anak..”
Murid : “Pagi bu..”
Guru : “Kita kedatangan murid baru, perkenalkan diri kamu.”
Sekar : “Hai semua, perkenalkan nama saya Novita Sekar, biasa dipanggil Sekar”
Murid : “hai juga”
Guru : “Sekar kamu duduk di samping Salsa”
Sekar : “Baik bu”.
Pelajaran pun berlangsung.
Bel istirahat telah berbunyi. Murid-murid pun beristirahat. Saya mengajak Sekar untuk ke kantin sekolah bersama. Kami pun beristirahat bersama, dan bel berbunyi, tandanya masuk. Semua murid masuk ruangan. Pelajaran pun dimulai kembali.
Tanda bel pulang. Murid-murid segera berkemas-kemas untuk segera pulang ke rumahnya masing-masing. Saya pun pulang bersama sahabat saya, bernama Selina, kebetulan rumah kami dekat.
Hari demi hari sudah Sekar alami, dan semakin hari semakin banyak teman, dan pada akhirnya bersahabat. Saya mepunyai 3 sahabat, yaitu Dwiana, Selina, dan Sekar. Kami sering beristirahat bersama, bercanda gurau bersama, berduka bersama, dan lain-lain. Bagi kami sahabat adalah segalanya, tanpa sahabat kami tidak akan seperti ini.

Arti Cerita dalam Dunia Imajinasi ku

Hujan malam ini mengingatkan ku pada suatu kisah yang begitu sulit untuk di sirna dari otakku, yang mana pada waktu itu cuaca tidak mau bekerja sama dengan ku, cahaya kilat berlarian di kegelapan langit yang meneteskan ribuan butiran air, petir pun bertengkar, rasanya jantungku mau copot, seakan kakiku tak sanggup untuk beranjak dari ranjang ku, tiba-tiba, bbwwwaaaarrrr, petir pun menyambar, dan kamarku tiba-tiba menjadi gelap, hummm… ternyata PLN juga ikut tuh ngerjain aku, sial!!! saat aku mencari-cari lampu untuk menemani kegelapan ku, terlintas di depan jendela kamarku dua buah cahaya yang sangat asing bagiku, dan tidak pernah sebelumnya aku temukan di hidupku. Aku bingun dan merasa heran, bercampur dengan rasa takut dan penasaran, apaan sih? kok aneh gitu? akh, mungkin pantulan kilat doank, ucapku dalam hati.
Dengan rasa penasaran yang di barengi dengan rasa takut dan kebelet pipis, ku beranikan diriku untuk keluar dari dalam kamarku, ku coba untuk melepaskan rasa kebelet pipis ku, haamm, lega rasanya, pipis udah selesai. Akupun kembali ke kamar, eh dua cahaya tadi kok nongol lagi yakh? fikiranku mulai berpaling, tetapi ku coba mengendalikan fikiranku, akh, mungkin itu cuma perasaan ku saja.
Menuju pulau impian ku, di sana aku bertemu dengan seorang cewek cantik, imoet, dan lucu, dia begitu anggun, parasnya yang elok, hatinya yang mulia membuat ku terkagum-kagum kepadanya. Ku coba untuk berkenalan dengannya.
”Nama kamu siapa?” tanya ku dengan lembut, dia menjawab “aku Rany, kalau kamu siapa?”,
”aku Dina,” Oh ya, kamu dari mana?
”Aku ingin mencari seseorang yang mau berteman dengan ku, yang mau menerima aku apa adanya. ”.
”Aku mau jadi sahabat mu, asalkan kamu juga bisa menerima kekurangan ku. ”
”Iya, jadi kita sekarang sahabatan donk?”
Sambil berbincang-bincang, kami duduk di bawah pohon yang rindang, ditemani kicauan burung yang merdu. Awalnya sih aku tidak begitu suka dengan cerita si Rany, karna dari awal mulai bercerita, dia selalu membicarakan masalah tentang kematian. Dia bilang:
“seandainya aku meninggal, apakah kamu akan selalu mengingatku Dina?”…
“Kok kamu ngomongnya gitu Ran? aku gak suka deh orang yang kayak gitu, ”
Sambil menangis, Rany berkata, “sebenarnya aku mengidap penyakit kanker otak Din, dan dokter sudah menvonis, umurku gag bakal lama lagi, kamu hati-hati ya? mungkin aku akan pergi tuk selamanya…”
Suara merdu ayam jantan ayahku pun mulai terdengar. Din, Dinaa… bangun sayang kata bunda ku. Lantunan azan di mesjid dekat rumah ku juga ikut membangunkan ku. Aku pun bangun dan langsung melakukan sholat subuh, setelah itu aku olahraga, karena kebetulan aku sudah libur karena sudah selesai melakukan ujian nasional.
Keesokan malamnya, sebelum tidur aku selalu ingat dengan kejadian malam kemaren, mimpi itu selalu menghantuiku, dan selalu membuatku untuk berfikir tentang sahabat ku. Ku peluk boneka pink kesayanganku, dan akupun tertidur.
Di dunia imajinasiku, aku melihat populasi semut hitam yang sedang asyik membawa secuil makanan, yang bagi mereka itu, mungkin sangat luar biasa, ku pandang mereka, begitu kompak, selalu bersama. Apabila mereka bertemu di jalan, mereka saling bersalaman. Tiba-tiba seekor kucing lucu menghampiriku seraya berkata,

Senang Menggapai Cita-Cita Bersama Sahabat

Pagi hari begitu cerahnya. Bella Kielastie Ramadhan yang akan berangkat ke sekolah barunya, ditemani oleh sang ayah untuk berangkat ke sekolah barunya itu, di jalan ia bertemu dengan sahabat sejatinya sejak dari TK (Taman Kanak-kanak), ia tak ingin sahabatnya itu berdiri sendiri menunggu kendaraan yang akan membawanya ke sekolah, akhirnya Bella-pun mengajak sahabatnya (Zara) untuk ikut Bella ke sekolah bersama, “Zara, ikut denganku yuk!” Bella meminta, “emmhh. Boleh, sebelumnya makasih ya!” Zara menjawab, “iya gak masalah, ayo cepet naik, nanti kesiangan” pinta Bella kembali. Dengan menaikki kendaraan ayahnya Bella, merekapun pergi ke sekolah.
Sesampainya di sekolah Bella dan Zara berpisah, karena kelas mereka berbeda. Bella ikut bersama Gytra dan Bunga (teman Bella sejak SD), kebetulan kelas mereka sama. Gytra dan Bunga sebangku, sedangkan Bella bingung mau duduk bersama siapa, tak lama dari Bella memasuki ruangan kelas, ada seorang perempuan yang menghampirinya, “hei, bolehkan aku duduk bersamamu, aku gak ada temen nih?” Tanya perempuan tadi, “boleh, kita mau duduk dimana?” jawab dan Tanya Bella, “emmhh. kita duduk di situ aja yukk” pinta perempuan tadi, “boleh” Bella kata. Akhirnya Bella tidak kebingungan lagi.
“nama kamu siapa?” Tanya Bella, “namaku Dita, kalau kamu siapa?” jawab perempuan tadi,
ohh ternyata nama perempuan tadi , Dita. “aku Bella, senang berkenalan denganmu!” , jawab Bella,
“ohh. Bella senang juga berkenalan denganmu.” Dita berkata.
Keesokan harinya, mereka sudah berada di sekolah sejak pukul 06.30 pagi, mereka begitu bersemangat hari ini, padahal jam pembelajaran pertama masih lama sekitar pukul 07. 15 pagi. Bell masuk berbunyi, waktunya pembelajaran pertama dimulai, tapi bukan pembelajaran pertama yang di mulai hari ini, malah guru kelas yang masuk ke kelas mereka. Guru kelas memberikan beberapa tata cara yang harus dilakukan untuk belajar di sekolah tersebut.
1 BULAN KEMUDIAN…
Tengah bulan penuh keikhlasan dan kesabaran yaitu Bulan Ramadhan, hari ini Dita ulang tahun, dan 4 hari dari ulang tahun Dita adalah hari ulang tahun Bella, tapi Dita bukan mendapat kebahagiaan malah mendapat kesialan, Bella meminta, “Dit, aku pindah duduk ya sama orang itu?” , Dita tak kuasa mendengar permintaan dari Bella, “iya, boleh” jawab Dita, walau hati yang paling dalamnya sangat sakit, Dita memang pempunyai hati yang mulia. Menyambung pembicaraan yang diatas, mereka berjanji akan bertukar kado setelah liburan bulan ini
1 MINGGU KEMUDIAN SETELAH LIBURAN BULAN RAMADHAN.
Pagi-pagi Dita datang ke sekolah karena ingin menerima kado dari Bella, sedangkan Bella datang siang, ia bangun terlambat hari ini. Dita lupa dengan omongan Bella minggu lalu sebelum liburan bulan Ramadhan, “kok Bella duduk di sana sihh?” Dita kebingungan melihat Bella duduk dibangku yang lain, “Bella kenapa kamu duduk di situ?” Tanya Dita kebingungan, “kita kan udah sepakat dengan perjanjian kemarin” jawab Bella, Dita merasa kesepian, sedangkan Bella terlihat sangat bahagia dengan teman barunya itu, Bella sangat bahagia, dia bercanda, dan tidak sesekali tertawa riang. Dita hanya bisa melihat dan merasakan kesedihan, kecemburuan, dan kesepian.
KEESOKAN HARINYA…
Bella terlihat bersemangat, karena ia sudah tidak sabar menemui teman barunya itu, sekarang Bella bersama teman barunya yang bernama iffany, Wulan, Rara, dan Annisa bercanda, tertawa, dan bahagia selalu. Hari-harinya selalu di penuhi dengan kebahagiaan, dan sesekali kesedihan. Bella sekarang sudah lupa dengan sahabat sejati yang lainnya.
2 TAHUN KEMUDIAN..
Dita dimintai oleh Bella untuk kembali duduk bersamanya, Dita tidak menolak dengan pintaan Bella, walau Bella sering menyakiti perasaannya. Berbeda dengan masa lalu yang Dita anggap tahun yang tersedih dalam hidupnya, sekarang rupanya Bella bisa membahagiakan Dita dengan baik.
LULUS DARI SMP MEREKA MELANJUTKAN KE SMU YANG SAMA DAN DENGAN KEBETULAN MEREKA SE KELAS KEMBALI…
Dengan tiba-tiba Bella menanyakan pada Dita, “hey Dit, nanti besar kamu mau jadi apa?” , jawab Dita, “aku mau jadi pahlawan Negara supaya bisa membanggakan nama INDONESIA” , “cita-citamu hebat ya” Bella kata, “iya dong, kalau kamu mau jadi apa?” Tanya Dita, “kalau aku mau jadi pengacara yang hebat” , jawab Bella, “kamu juga hebat cita-citanya. Cita-cita kamu mau nerusin sekolah dimana?” Tanya Dita kembali, “aku pengen kuliah di los angeles, Amerika, kalau kamu?” jawab dan Tanya Bella kembali “aku pengen kuliah di Bandung aja yang deket”.

Cerpen Persahabatan Sedih

                                  Judul: Hancurnya Sebuah Harapan

Sebuah persahabatan yang ku jalani ini cukup bahagia, ku tak bisa lupakanya. Meski mungkin sebentar lagi kita akan berpisah. Dan mungkin janji kita sekarang dan nanti masih berlaku, namun setelah beberapa lama dan telah nyaman dengan teman baru, janji itu hanya akan menjadi janji belaka.

Sebuah harapanku sebelum kita berpisah, aku ingin kita membuat sebuah kenangan yang mungkin tidak akan pernah hilang. Aku ingin mencoba mencapai kesuksesan bersama sahabat-sahabatku. Namun apa daya, tidak semua orang tua kami mengizinkan untuk meluangkan waktu di luar sekolah bagi kami untuk latihan.

Aku sungguh berharap, rencana, angan-angan, harapan ini akan terjadi dan kita sukses tanpa bantuan siapapun, tetapi hanya dengan modal seadanya dan usaha yang keras. Tetapi harapan kita terhalangin dengan tidak di izinkanya oleh orang tua. Apa harus harapan ini hancur hanya karna orang tua yang melarang? Sedih hatiku menerima kenyataan inii, sungguh sakit hatiku menelan kenyataan pahit ini.

Baru saja di hari ini kami bahagia, meski sedikit sedih karena salah satu sahabat kita tidak bisa datang dan kumpul bersama di karenakan sakit. Dan aku sungguh tidak menyangka, di hari ini, di saat salah satu teman kita tidak hadir, dan di situ pula akhir dari semua harapan yang telah kita bangun bersama demi mencapai keberhasilan yang utuh dan abadi.

Semua telah berakhir disini, sekarang kita hanya bisa bersabar menghadapinya, semoga di lain hari dan waktu, akan ada keajaiban yang datang, yang dapat membuat kita menyusun kembali kepingan-kepingan harapan yang telah hancur berkepeing-keping...

Selamat tinggal harapanku, semoga ada hikmah dibalik semua ini. Semoga kami akan menemukan sebuah harapan yang lebih baik untuk kita semua. Atau ada keajaiban datang utuk menumbuhkan kembali harapan-harapan yang telah hancur, dan takan ada lagi halangan yang menimpa. Amin.
 

Kamis, 14 Februari 2013

Cerita Lucu Bahasa Jawa: Pitik Mogok Mangan

Bar nganakke pengajian Mbak Dewi ngresiki ruang tamu karo njukuki turah-turahan suguhan sing ora dipangan karo tamune. Salah suwijining panganan yaiku lumpia sajake wis rada lawas. Lumpia iku akeh sing kur dicokot sithik karo tamune, ora dienthekake. Mbak Dewi ngambu lumpia kuwi, banjur celathu menawa lumpiane wis rada banger. Apike dipakakke pithik wae. Ndilalahe pithike Mbak Dewi krungu omongan iku banjur grenengan marang kancane  


















Pithik Blorok:  
Wah lumpia sing wis mambu kae mesthi dipakakke aku

Pithik Putih:
Loh njuk ngapa tho?

Pithik Blorok:
Awake dhewe wiwit mbiyen dipakani sing mambu-mambu terus, ora tau sing enak-enak. Mbok pisan-pisan ora sah dienteni mambu!.  Makani barang apik ora iso popiye?

Pithik Putih:
Hooh bener Blo!. Awake dhewe kur diwenehi turah-turahan. Nek ngono mengko ethok-ethok ora doyan mangan wae po?

Pithik Blorok:
Bener Put!. Engko nek diwenehi lumpia dieker-eker wae rasah dipangan.

^_^

Wasan rampung ngresiki ruang tamu, Mbak Dewi njukuk lumpia  sak gegem,  diuncalke ning lemah ben dipangan pithike.  Ananging pithik loro kuwi malah kur ngeker-eker lumpia nganthek sumebar tekan ngendi-endi.  Babar pisan ora gelem mangan.

Weruh pithike ora doyan lumpia, Mbak Dewi  banjur njukuk sega mambu ning pawon. Segane dilebokake ning trempolong ben dipangan pithike. Nanging pithike malah kur nendang-nendang trempolong nganthek segane tumplak. Mbak Dewi bingung, apa sebape pithike ora gelem mangan?.  

Untunge dheweke kelingan nduwe roti tawar lawas sing wis njamur.  Mbok menawa pithike doyan roti. Rotine dijukuk ning nduwur meja, banjur dioncalke ning ngarepe pithike. Ternyata padha wae nasibe karo lumpia banger lan sega mambu. Roti jamuran iku blas ora dipangan karo pithike. Malah ditendang-tendang ngantek kontal ning ndalan. Mbak Dewi kaget marang pokale pithike.

Dumadakan Adhine Mbak Dewi metu saka omah karo nuntun Ponakane sing melet-melet kepedesen merga mangan arem-arem.  “Kowe ki durung doyan pedes Le, wis dilepeh wae arem-areme” celathune marang Ponakane.  Weruh adhine metu saka omah, Mbak Dewi banjur cerita menawa pithike dho ora doyan mangan.

Adhine:
Wooo, sajake pithikmu padha gering ki, saiki lagi musim Penyakit Tetelo loh!

Mbak Dewi:
Wooo ngono tho, nek ngono digolekke obat apa ya?

Adhine:
Rasah diobati. Dibeleh wae. Soale mengko malah nulari kanca-kancane.

Pithik Blorok kaget banget  krungu usulan dheweke dibeleh wae.  Blorok tambah kaget wasan weruh Pithik Putih ujuk-ujuk notholi lepehan arem-arem.

Pithik Blorok:
Kowe ki piye tho ? Awake dhewe wis nolak mangan sega, kok malah trima mangan lepehan arem-arem ki piye. Rak yo luwih njijiki tho?.

Pithik Putih:
Timbangane dibeleh, aku milih mangan lepehan arem-arem wae.  Ben kowe wae sing ora doyan mangan luwih pantes dibeleh...

Pithik Blorok:
Enak wae.  Aku ya ora gelem dibeleh ki.....  (Pithik Blorok banjur cepet-cepet melu notholi lepehan arem-arem karo mripate merem amarga jijik)

Pithik loro kuwi rebutan ngentekke lepehan  arem-arem.  Mbak Dewi lan Adhine dadi gumun. Pithik sing mau ora doyan lumpia, sega lan roti kok saiki malah rebutan lepehan arem-arem. Lucu tenan pithik jaman saiki (Undil-2012). 

“Ande-ande Lumut”


  • wah, saya dapat amat benci bila tubuhku disambungkan ke mesin itu, tuturnya.
  • saya juga, jawab teknisi. ini yaitu mesin pembersih lantai.
  • hasil ulangan bhs indonesia
  • setelah ulangan bhs indonesia seorang anak sd kelas 4 pulang ke tempat tinggal serta ajukan pertanyaan ke ibunya :
  • anak : bu, tadi kayanya saya ulangan bhs indonesia benar seluruh deh, namun ada yg menyangsikan sih jawabnya, bu..
  • ibu : apa tuh sayang 
  • anak : bila seorang lelaki mempunyai istri kian lebih 1 apa namanya bu ! ?
  • ibu : poligami, nak...
  • anak : asyiiik benar ! ! bila wanita yang mempunyai suami kian lebih 1 ?
  • ibu : itu poliandri nak.
  • anak : horeee benar lagi ! ! iya nih kayanya benar seluruh... eh terus jika lelaki hanya mempunyai 1 istri apa namanya ?
  • ibu : monogami dong sayang !
  • anak : ya sallaahh deh ! ! kata bapak jawabannya monoton...
  • ibu : mana bapakmu... ! ! ? ?
  • mencontoh ayam
  • satu kali sepasang suami isteri pergi berlibur ke satu peternakan ayam tepi'>di tepi kota. yang empunya peternakan menemani si suami isteri melihat-lihat isi peternakannya. tiba-tiba seekor ayam jantan lantas di depan mereka, mengejar si ayam betina. saat bisa segera saja diterkam. anehnya si ayam betina tidak berikan perlawanan. perihal ini tidak luput dari perhatian si empu peternakan serta si suami isteri.
  • pak, berapakah kali si ayam jantan ini menerkam si ayam betina 1 hari ? bertanya sang isteri.
  • ya, kurang lebih empat atau lima kali 1 hari, jawab si empu.
  • si isteri terbelalak, lantas memandang si suami : pak, apa anda tidak dengar itu ?
  • si suami tidak kaget lantas mengajukan pertanyaan pada si empu : pak, telah berapakah ayam betina yang diterkam si ayam jantan ini ? kami mempunyai banyak kandang ayam. didalam satu kandang ada satu ayam jantan kami menempati didalam dua puluh ekor ayam betina, jawab si empu.
  • bu, apa anda tidak dengar itu ?
  • pengganti kepala
  • didalam satu pertemuan ilmiah, 3 orang ilmuwan dari amerika, jerman dan
  • indonesia saling terlibat perbincangan perihal perubahan teknologi kedokteran
  • yang sudah dicapai di negaranya tiap-tiap. ilmuwan amerika berkata :
  • di washington, lahir seorang bayi tanpa lengan, hingga kami harus
  • menempatkan tangan buatan untuk membantunya. saat ini ia telah dewasa
  • serta sukses jadi juara dunia tinju dan merebut medali emas di
  • olimpiade.


  • cerita pendek lucu


  • wah, saya dapat amat benci bila tubuhku disambungkan ke mesin itu, tuturnya.
  • saya juga, jawab teknisi. ini yaitu mesin pembersih lantai.
  • hasil ulangan bhs indonesia
  • setelah ulangan bhs indonesia seorang anak sd kelas 4 pulang ke tempat tinggal serta ajukan pertanyaan ke ibunya :
  • anak : bu, tadi kayanya saya ulangan bhs indonesia benar seluruh deh, namun ada yg menyangsikan sih jawabnya, bu..
  • ibu : apa tuh sayang 
  • anak : bila seorang lelaki mempunyai istri kian lebih 1 apa namanya bu ! ?
  • ibu : poligami, nak...
  • anak : asyiiik benar ! ! bila wanita yang mempunyai suami kian lebih 1 ?
  • ibu : itu poliandri nak.
  • anak : horeee benar lagi ! ! iya nih kayanya benar seluruh... eh terus jika lelaki hanya mempunyai 1 istri apa namanya ?
  • ibu : monogami dong sayang !
  • anak : ya sallaahh deh ! ! kata bapak jawabannya monoton...
  • ibu : mana bapakmu... ! ! ? ?
  • mencontoh ayam
  • satu kali sepasang suami isteri pergi berlibur ke satu peternakan ayam tepi'>di tepi kota. yang empunya peternakan menemani si suami isteri melihat-lihat isi peternakannya. tiba-tiba seekor ayam jantan lantas di depan mereka, mengejar si ayam betina. saat bisa segera saja diterkam. anehnya si ayam betina tidak berikan perlawanan. perihal ini tidak luput dari perhatian si empu peternakan serta si suami isteri.
  • pak, berapakah kali si ayam jantan ini menerkam si ayam betina 1 hari ? bertanya sang isteri.
  • ya, kurang lebih empat atau lima kali 1 hari, jawab si empu.
  • si isteri terbelalak, lantas memandang si suami : pak, apa anda tidak dengar itu ?
  • si suami tidak kaget lantas mengajukan pertanyaan pada si empu : pak, telah berapakah ayam betina yang diterkam si ayam jantan ini ? kami mempunyai banyak kandang ayam. didalam satu kandang ada satu ayam jantan kami menempati didalam dua puluh ekor ayam betina, jawab si empu.
  • bu, apa anda tidak dengar itu ?
  • pengganti kepala
  • didalam satu pertemuan ilmiah, 3 orang ilmuwan dari amerika, jerman dan
  • indonesia saling terlibat perbincangan perihal perubahan teknologi kedokteran
  • yang sudah dicapai di negaranya tiap-tiap. ilmuwan amerika berkata :
  • di washington, lahir seorang bayi tanpa lengan, hingga kami harus
  • menempatkan tangan buatan untuk membantunya. saat ini ia telah dewasa
  • serta sukses jadi juara dunia tinju dan merebut medali emas di
  • olimpiade.


  • Terima Kasih Udah Copas dari http://www.britaterkini.com Sebagai Balas Jasa, Yuk Like -> http://www.facebook.com/pages/Berita-Unik-Terkini/438754802841659 http://www.britaterkini.com/2012/11/cerita-lucu.html#ixzz2KrrXqDGL

    Cerita Rumah Berhantu di Cimanggis, Depok


    Sang penulis cerita hantu ini tidak mengijinkan saya untuk menshare kisah selengkapnya. Saya hanya ingin memberikan sekelumit kisah rumah hantu ini kepada pembaca dan selebihnya silakan dirujuk ke kaskus blog kang Pijar88.
    Tempat tinggal kami dulu termasuk dalam kawasan yang sepi, terutama pada malam hari. Memang tidak begitu jauh dari keramaian kota Cimanggis, merupakan salah satu kota di Depok. Konon orang bilang Depok adalah tempat Jin buang anak, namun nggak ada sedikitpun ane mempercayai perihal Jin buang anak dalam cerita-cerita orang.

    Untuk mencapai rumah kami tersebut masih harus menggunakan Jasa tukang Ojek atau naik motor sendiri, karena belum ada angkot yang melewati daerah kami. Jarak dari Jalan raya Bogor ke dalam memang masih jauh sekitar dua kilometer. Bila agan naik motor, maka akan dengan leluasa melihat keindahan di sepanjang jalan, melewati dua buah tanjakan yang terasa curam. Di Tanjakan ke dua inilah tempat ane dan anak istri bernaung beberapa tahun lamanya. Rumah dengan kiri kanan kesunyian. Sebelah kanan hamparan sawah dari lapangan Golf Emeralda yang belum digunakan oleh perusahaan, sehingga digarap oleh penduduk sekitar. Lengkap dengan jurang terjal dan empang yang bila dilihat seksama lebih menyerupai telaga, apalagi bila malam, tampak hitam pekat.

    Di sisi depan dan kiri tempat kami terdapat sebuah tanah kosong. Persis di kiri penuh belukar yang semula digunakan sebagai lapangan bulu tangkis yang akhirnya dibiarkan mati begitu saja menjadi rimbunan rumput ilalang. Bila malam hari agan melewati jalanan di depan rumah kami, pasti akan tergerak untuk melihat kesunyian yang mendirikan bulu roma, yang hanya terdengar desau angin dan gesekan rumput ilalang.

    Tepat di rumah kami ini, jangan harap agan mendapatkan penerangan jalan dari rumah kami. Meskipun ada beberapa stop kontak dan bekas lampu penerang di depan rumah, tapi tidak pernah lagi kami nyalakan. Mungkin orang akan menuduh betapa pelitnya kami sampai lampu jalan atau minimal lampu depan rumah saja nggak dinyalakan. Itu mungkin pendapat orang yang baru lewat. Mungkin. Tapi bagi penduduk sekitar kampung kami tentunya tidak asing lagi dengan hal gelapnya depan rumah kami. Sengaja kami tidak menyalakan lampu depan rumah karena kami sudah merasa bosan untuk menyalakannya. Kenapa Bosan? Kelak agan akan mengetahui dengan sendirinya nanti.

    Rumah ini kami tinggali sejak beberapa tahun yang lalu. Ane bangga menempati rumah dengan desain yang artistik dan terletak di dataran tanah yang cukup tinggi dibanding tanah sekitar, sehingga jika dilihat dari bawah tanjakan, akan nampak seperti Villa di atas bukit.

    Rumah ini kami beli dari seorang pensiunan Kolonel Tentara yang pindah karena sesuatu hal. Hari pertama kami menempati rumah ini, seperti lazimnya orang pindahan kami melakukan selamatan dengan mengundang beberapa tetangga. Malamnya kami lewatkan dengan tidur yang pulas karena suasana sekitar rumah memang asri dengan hawa dingin menyejukkan dibawa oleh angin dari padang golf.

    Beberapa hari lamanya tinggal di sini tak ada kejadian yang aneh, sampai pada suatu pagi Ane mendapati rokok filter yang baru saja ane beli, hilang secara misterius. Sebungkus rokok itu baru ane hisap satu batang, lainnya masih utuh. Itulah awal mula keanehan yang kami dapatkan. Kalau hilangnya bukan didepan mata ane sendiri, mungkin ane nggak peduli. Toh hanya sebungkus rokok, apa artinya sebungkus rokok yang hilang. Tapi yang membuat Ane penasaran adalah bahwa rokok itu hilang di depan mata ane sendiri, di mana nggak ada seorangpun yang lewat atau pernah bergabung beberapa waktu sebelumnya di sini. Ane anggap hilang begitu saja, dan melupakan kejadian itu, dua hari kemudian Ane dikejutkan dengan kemunculan kembali rokok ane yang hilang tepat di tempat semula. Rokok itu masih utuh, tepat kurang satu batang karena sudah ane hisap sebelumnya. Ane tanya pembantu ane, apakah dia yang sengaja berbuat begitu untuk mengerjai atau menakuti ane, nyatanya bukan dan pembantu ini juga merasa takjub bercampur ketakutan. Lagi-lagi ane anggap bahwa kejadian yang ane alami ini hanyalah kebetulan atau mata ane yang salah lihat.

    Ane punya anak kecil, laki-laki yang berusia 1,5 tahun waktu kami baru menempati rumah ini. Nggak ada lain dan bukan, yang dikerjakan anak ane ini nangis tiap hari. Bagi ane mendengar tangis bayi terus-menerus adalah hal yang biasa. Tapi kalau tangis itu berkepanjangan dan tak henti-hentinya, tentulah jadi masalah juga bagi kami.

    Kami sengaja memberikan pengasuh khusus pada bayi Kami ini, seorang ibu paruh baya yang cukup rajin dalam mengerjakan sesuatu. Ibu ini sangat tanggap pada apa yang harus dia kerjakan tanpa kami menyuruhnya. Dia mulai bekerja setelah pembantu yang pertama pulang tanpa sebab musabab yang jelas. Kehadiran ibu ini ditengah-tengah kami adalah hal yang istimewa, di mana kami menganggap dia sebagai ibu kami sendiri. Di saat-saat kami mulai dicekam rasa penasaran dan ketakutan dengan kejadian demi kejadian aneh, keberadaan seseorang yang lebih tua dari usia kami adalah anugerah, minimal kami merasa nyaman, terutama dari hal-hal yang aneh. Sikecil pun mulai berkurang tangisannya. Kami lalui hari-hari dengan tenang dan menyenangkan sampai pada suatu saat kami kedatangan orang tua kami.

    Tanpa kami sangka-sangka, si Ibu pengasuh bayi ini secara tiba-tiba mengajukan berhenti dari pekerjaannya dengan mendadak

    Kamis, 07 Februari 2013

    Untuk Ibuku tercinta

    Ku ingin,
    Menghirup udara yang kau hirup.
    Melangkah,
    Di tempatmu melangkah.
    Berteduh,
    Di tempatmu berteduh.
    Dan terlelap di atas pangkuanmu.

    Ibu...
    Ku hanya ingin selalu bersamamu.
    sepanjang waktuku...

    Jangan Buang Waktuku

    Terlalu lama aku menunggu
    Ungkapan isi hatimu
    Namun kau tak pernah mau tau
    Kau hanya diam membisu
    Jika memang kau tak cinta aku
    Janganlah buang waktuku

    Lelah ku ikuti inginmu
    Tapi kau tak peduli dngan perasaanku
    Ku tak mau terus mengalah
    Lebih baik aku menyerah

    Ku tau cinta tak bisa di paksa
    Tapi mengapa kau tak jujur saja
    Dari awal kita bersama
    Kalo memang di hatimu tak pernah ada rasa
    Untuk aku yg mencoba setia
    Sakit rasanya...
    Bila cinta tak terbalas cinta

    Puisi Satu Harapan Mereka

    Satu malam satu lembar saja.
    Diam dan mulailah menuliskannya.
    Bukankah janjimu ingin jadi SARJANA ?
    Janganlah membuat mereka menetaskan air mata.

    Bukankah harapan mereka tidak mengada-ada?
    Hanya ingin melihat mu menjadi SARJANA.

    BAJU TOGA ITU,
    Mengeringkan keringat mereka,
    Menghapus air mata mereka,
    Membayar semua pengorbanan mereka.

    Ingat ..
    Bukan emas dan permata sebagai bentuk balas jasa.
    Tapi ..
    Hanya kata-kata sederhana
    SARJANA saja....!!!

    Lupakah kamu waktu meraka mengantarmu ke kota...?
    Mereka pulang lalu mengatakan kepada sesiapa saja
    bahwa anak mereka sekarang kuliah
    Dan menjadi calon SARJANA
    Mereka lalu menjual apa saja yang ada
    Menghemat uang belanja.

    Ada Engkau Ibu

    Ada Engkau Ibu...
    dalam gigil yang mengikis

    ada Engkau
    mendekap hangat hati
    dalam tangis meringis
    Engkau datang menghapus perih
    Kala sepi merajai

    ada Engkau membersamai
    Engkau suguhkan cinta
    meski hatimu sengsara
    ada tawa yang selalu
    mekar di wajahmu

    ada kasih lewat belaianmu
    aku percaya
    dan aku bahagia

    karena ada Engkau....Puisi ibu

    Pulanglah Ibu

    Tubuhmu kaku,
    matamu kaku,
    mulutmu membisu
    napasmu terhenti sudah

    Aku tahu
    ibu telah pergi ke alam sana
    yang tak pernah ada dalam bayanganku,
    juga ku dengar bisikan

    Oh ibu
    tak lama ibu telah terkubur ditanah merah
    hanya sendiri
    dukaku ibu pasti tau menjalar sekujur tubuh
    biarlah ibu pulanglah dengan tenang

    Puisi Seorang Anak untuk Ibu

    Aku berangkat sekarang untuk membantai lawan
    Untuk berjuang dalam pertempuran.
    Aku berangkat, Bu, dengarlah aku pergi
    Doakanlah agar aku berhasil.

    Sayapku sudah tumbuh, aku ingin terbang.
    Merebut kemenangan di mana pun adanya.
    Aku akan pergi, Bu, janganlah menangis
    Biar kucari jalanku sendiri.

    Aku ingin melihat, menyentuh, dan mendengar
    Meskipun ada bahaya, ada rasa takut.
    Aku akan tersenyum dan menghapus air mata
    Biar kuutarakan pikiranku.

    Aku pergi mencari duniaku, cita-citaku
    Memahat tempatku, menjahit kainku
    Ingatlah, saat aku melayari sungaiku
    Aku mencintaimu, di sepanjang jalanku.

    Ibu

    aku begitu mencintaimu aku begitu merindukan mu
    kau begitu indah dan sempurna dimataku

    pengorbananmu begitu tulus hingga aku sulit untuk membalasnya
    doaku selalu ku panajat kan untukmu
    kasih sayangmu begitu besar

    pelukkan mu begitu hangat hingga aku selalu terjaga
    dalam tidurku....

    ibu ibu ibu aku rindu kepadamu aku rindu saat kau membuaiku
    dengan kasih sayang....
    yaah allah jagalah ibu ku di sisimu dan biakan lah
    ia merasakan surga mu

    ibu ibu ibu kau apa kah kah mendengarkan jeritan ini
    jeritan anakmu yang merindukan mu
    ibu berikan ketegaran untuk anak mu ini
    agar anakmu bisa terus seyum sepeti
    senyuman mu yang tulus....

    Puisi Persahabatan

    Dan jika berkata, berkatalah kepada aku
    tentang kebenaran persahabatan?..Sahabat
    adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.
    Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan
    kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih.
    Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
    Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan
    mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.
    Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut
    membisikkan kata tidak di kalbumu sendiri,
    pun tiada kau menyembunyikan kata ya.
    Dan bilamana ia diam, hatimu tiada kan
    henti mencoba merangkum bahasa hatinya;
    karena tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman
    persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan
    keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita
    yang utuh, pun tiada terkirakan.
    Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita;
    Karena yang paling kaukasihi dalam dirinya,
    mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya,
    bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki,
    nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.
    Dan tiada maksud lain dari persahabatan
    kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan.
    Karena kasih yang masih menyisakan pamrih,
    di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih,
    tetapi sebuah jala yang ditebarkan:
    hanya menangkap yang tiada diharapkan.
    Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
    Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.
    Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya,
    Untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
    Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
    Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
    Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
    Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan.

    Sahabatku

    Tahukah kau sobat???
    Bahwa segala luka yang menyobek hatimu
    Dapat juga ku rasakan dan menusuk jiwaku
    Bahwa darah yang menetes dari luka itu
    Seiring air mata yang mengalir di pipiku
    Sadarkah kau sobat???
    Bahwa kepedihan yang selalu tampak di wajahmu
    Adalah mmpi terburuk yang membebaniku
    Bahwa sikap dinginmu untukku
    Adalah pedang yang terus menghujam dadaku
    Dulu secercah tawamu yang indah
    Selalu menggelitik jiwaku untuk tersenyum
    Tapi kini semua tlah berubah
    Dan bukan lagi kebahagiaan
    yang mamapu kau berikan padaku
    Karena sahabat…
    Kau khianati aq
    dan kau cemari ikatan kita
    Kau dengan mudah melepas jemariku
    Padahal kau melihat aku
    Rapuh tanpa kau di sampingku
    Aku ingin kau jadi sahabat seumur hidupku
    Tapi sebuah sungutan yg selalu ku dapat
    Bila ku salah…
    Sebuah nasehat yang selalu membimbingku bila ku marah
    Takkan pernah jadi milikku
    Kemana aku harus mencari semua???

    Teman adalah Harta

    Teman adalah sebuah harta
    Seorang teman adalah seseorang yang kita berpaling,
    saat roh kita membutuhkan tumpangan.
    Seorang teman adalah seseorang yang kita sayangi,
    untuk persahabatan kami adalah jiwa.
    Seorang teman adalah seseorang yang mengisi kehidupan kita,
    dengan keindahan, sukacita dan kasih karunia.
    Dan membuat dunia kita hidup,
    tempat yang lebih baik dan lebih bahagia.

    Teman

    Seorang teman adalah seseorang
    tertawa dan menangis dengan Inspirasi,
    Seseorang yang meminjamkan tangan membantu,
    meskipun teman-teman mungkin tidak selamanya,
    Dan mereka tidak mungkin berakhir bersama-sama,
    kenangan persahabatan sejati akan
    bertahan selamanya.
    Seorang teman bukanlah bayangan atau hamba
    Tetapi seseorang yang memegang
    sepotong seseorang dalam hatinya.
    Seseorang yang berbagi senyum,
    Seseorang yang mencerahkan hari Anda

    Teman Terbaik

    Seorang teman terbaik
    selalu ada, jika kita memerlukan saran,
    atau berbasa-basi,
    atau bahkan menyediakan bahu untuk menangis.
    Seorang teman terbaik
    mendengarkan dengan hatinya
    dan selalu jujur dengan Anda,
    meskipun kebenaran
    mungkin tidak
    apa yang ingin Anda dengar.
    Seorang teman terbaik
    mengetahui semua rahasia Anda,
    memahami ketakutan Anda
    berbagi impian Anda.
    Seorang teman terbaik
    tidak pernah berhenti percaya pada Anda
    bahkan jika Anda menyerah
    Dan apa pun yang terjadi,
    Anda akan selalu ada.
    Untuk Selamanya

    Ku Nantikan Kau di Syurgamu

    Jika semua hanyalah bingkisan luka yang tiada ahirnya
    Kupekirakan agar langkah demi langkah ku menjauh pergi
    Dengan kebimbambangan hati dan segenap penyesalan
    ...
    Aku memang tak bisa memilikimu lagi di dunia
    Namun masih ada tempat lain (akhirat) untuk bisa memilikimu
    ...
    Namun, harus ku raih syurga dahulu
    Karena aku yakin disanalah kau menantiku
    ...
    Ya Allah.. jika dia bukan tercipta untuk ku di dunia
    Ciptakanlah dia untuk aku di akhirat
    Agar semua terasa lebih kekal dan tidak terlalu singkat untuk bersamanya
    ...
    Ku percayakan sepenuhnya kekuatan do'a ini kepada_Mu
    Berusaha ikhtiar meski diri ini bukanlah diri yang dulu
    Yang senantiasa hidup di dalam kedamaian
    ...
    Ku nantikan dirimu di syurgamu

    Aku Ingin Kamu

    Aku tidak mengerti
    Bagaimana Tuhan mencintaimu
    Aku tidak mengerti
    Kenapa Tuhan menjemputmu

    Aku berusaha mengerti
    Mencoba memahami
    Belajar menjalani

    Cintaku, kasihku, sayangku
    Abadi untukmu
    Tak seorangpun yang mampu menggantikanmu

    Disetiap kedipan mataku
    Aku ingin kamu disampingku
    Aku ingin meraih tubuhmu
    Aku ingin
    Hanya kamu yang aku inginkan

    Jika kamu disampingku
    Aku ingin bercerita kepadamu
    Aku ingin bercengkrama denganmu
    Aku ingin
    Aku ingin kamu

    Aku tahu
    Rasa cintaku padamu
    Tak sebanding rasa cinta-Nya padamu
    Aku berusaha tersenyum
    Tersenyum dengan tetesan air mata ini

    Jika kamu di depanku
    Aku ingin memelukmu
    Aku ingin menggenggam tanganmu
    Aku ingin melepas rinduku
    Aku ingin berteriak
    Aku cinta kamu
    Hanya kamu

    Pergi Tak Kembali

    Dimana kamu . . .
    Kamu dimana . . .

    Aku butuh kamu saat ini
    Aku gelisah tanpa mu
    Aku bagaikan serpih-serpihan dedaun
    Yang belayang-layang yang entah
    Kemana arahnya . . .
    Aku binggung dan sangat binggung
    Harus kemana ku langkahkan ke dua kaki ku ini
    Tak ada tujuhan maupun ke inginan
    Yang harus ku tempuh . . .
    Tetapi ku terus berjalan lurus kedapan
    Dengan sejutah harapan yang ku ingin kan
    Bertemunya sosok dirimu yang dulu hilang
    Namun . . . Tak ku sadari
    Hari berganti jam,
    Jam berganti menit,
    Menit berganti detik,
    Tak ada tanda-tanda datangnya diri mu
    Yang ku tunggu-tunggu selama ini
    Dan kini aku pun seperti bunga yang layu
    Yang Tak bisa hidup lagi tanpa air yang di berikan
    AKu pun berharap ada seseorang yang akan
    Membasahi hatiku ini yang telah layu oleh masa
    Lalu

    Malam

    hari demi hari kulalui dengan senyuman nafasku ada karna adanya dirimu disisiku
    malam ini benar-benar indah sayang
    kulihat bintang-bintang

    angin malam pun seakan mengerti
    ia hembuskan angin terbaiknya untuk kita
    dan dengan lilin ini kuawali malam ini denganmu

    dentingan sendok dan garpu seakan menjadi alunan nada yang merdu
    semangkok mie dan segelas teh ini menjadi perhiasan tersendiri
    dan kini hanya ada aku dan kau
    yang larut dalam kehangatan malam

    Tuhan, jika malam ini mimpi
    ijinkan ku mengulanginya Tuhan
    aku ingin melihat senyum,merasakan kehangatan ini lagi
    agar smua itu tak hilang dari benakku

    Dan jika ini nyata
    terima kasih Tuhan
    Engkau telah berikan malam yang paling indah
    yang bisa kunikmati bersama dengan peri cantik ku ini

    dan jika saatnya tiba nanti
    saat aku telah bersamamu Tuhan
    hanya satu, satukan kami Tuhan
    satukan kami di syurgaMu yang Indah

    Puisi Buat Bunda

    Aku hanya seorang manusia lemah
    Yang membutuhkan kekuatan
    Kekuatan cinta kasih Bunda...
    Kekuatan yang lebih dari apapun

    Engkau sangat berharga bagiku
    Walaupun engkau selalu memarahiku
    Aku tau
    Itu bentuk perhatian darimu
    Itu menandakan kau peduli denganku

    Ya Allah,,
    Berikanlah kesehatan pada Bundaku
    Panjangkanlah umurnya
    Aku ingin membahagiakanya
    Sebelum aku atau dia tiada lagi di dunia ini

    Terimakasih Bunda....
    Atas apa yang telah kau berikan padaku
    Aku akan selalu menyayangimu

    Terimakasih Bunda.....
    Akan ku ingat segalah kebaikan mu kepadaku
    ...Terimakasi Bunda...

    Cinta Yang Tak Kunjung Ku Miliki

    Ku terus bersemangat
    Bersemangat untuk meraih angan dan khayal ku

    Malam demi malam terus menghampiri ku

    Ku selalu tertidur dalam dekapan hangat bayangan mu
    Senyuman mu yang indah
    Selalu menghiasi mimpi ku
    Oohh
    Begitu indahnya rasa cinta yang kurasakan dalam angan dan khayal ku

    Tapi kini kusadar

    Rasa cinta yang memupuk dihati ku
    Bayangan yang selalu mendekap dalam tidur ku
    Senyuman indah yang selalu menghiasi mimpi ku
    Itu semua hanyalah sebatas angan dan khayal ku
    Angan dan khayal yang tidak akan pernah nyata didalam hidup ku

    Tuhan

    Tapi ku ingin
    Dialah yang menjadi cinta sejati dalam hidup ku
    Walau kini kusadar semua tidak mungkinkan terjadi
    Tapi ku mau hanya dialah seoarang
    Dia yang selalu berada dalam angan dan khayal ku

    Puisi Gerimis Malam

    Saat kegelapan malam tiba,
    Kesendirian dalam sudur kamar
    Ada renung dalam lintasan otakku,
    Terpikir dirimu ada dirimu hanya bayang.
    Yang tersisa...........
    Ada kesepian kau tak disini
    Disisiku.......
    Ingin ada disisimu namun tak mampu kutahan bayangmu

    Gerimis di luar, jadikan malam ku semakin dingin ku tepis rasa gundah, ku
    buang rasa ragu mungkin cinta makin menipis, setipis gerimis yang jatuh mungkin
    tak lagi seperti dulu, kau tak ada di sisiku...

    Ingin aku akhiri malam,
    Terlelap di pembaringan.
    Ingin aku mengapai pagi dalam hanyalah buaian
    Ingin aku terlena, melepaskan beban terpikir tentang dirimu sejenak masuki
    alam imajinasi......
    Aku tak mampu, mataku pun masi terbuka"

    Gerimis malam rintik menetes tak berhenti seiram
    Terbaring namun tak terlelap,
    Terbujur namun tak tertidur pikiran menerawang melintasi'

    Malam mencari bayang dirimu aku tahu, kau juga memikirkan diriku'
    Raga boleh terpisah, namun cinta menyentuh dalam rasa yang sama di tiap
    waktu, ada cinta & cemburu.......

    JATUH CINTA

    Dulu pernah ada cinta
    Dulu pernah ada sayang
    Namun hilang begitu saja
    Terhempas oleh hempasan udara
    Kini cinta itu datang lagi
    Lain hari lain cerita

    YA!
    Itu karena kau
    Kau yang berikan
    Sejuta makna kias dalam hati
    Tak bisa ku pungkiri
    Ku sedang jatuh cinta
    Jatuh cinta pandangan pertama

    KISAHKU

    Hari demi hari telah ku lewati ……
    Manis ketir ini telah ku rasakan
    Begitu besar makna di balik semua ini
    Coba an demi cobaan terus ku lewati tiada henti

    Waktu terus berlalu bagaikan angin
    Ku rasakan begitu besar cobaan ini
    Berat rasanya merasakan ini semua
    Namun inilah takdir hidupku

    Menghadapi yang seharusnya belum ku hadapi
    Terus belajar memutar otak untuk menghadapi cobaan dan rintangan
    Inginku kembali ke rahim tak tak pernah terlahir lagi ……………

    RINDU

    Hati ini terasa tak tenang
    Pikiran ini selalu terbayang olehnya
    Nama selalu terpikir dalam otak
    Suaranya menggaung dalam telinga
    Tubuh ini terasa tak berdaya
    Tangan memangku dagu dalam kesepian

    Lisan ini seakan mengungkapkan seribu untaian kata
    Tapi Engkau jauh disana
    Mata ini ingin menatapmu
    Telinga ini ingin mendengar suara indahmu
    Tangan ini ingin menggandengmu
    Kaki ini ini ingin melangkah bersamamu
    Dalam kesunyian Aku terbayang olehnya

    Wahai yang ku rindu
    Apakah kamu merasakan apa yang Aku rasakan
    Wahai yang ku rindu
    Dengarlah rintihan hatiku
    Wahai yang ku rindu
    Aku ingin berjumpa denganmu
    Sebelum menutup mata

    PERJUANGAN SEORANG IBU

    Ibu perjuangan mu begitu besar
    di saat aku dalam kandungan
    engkau telah berikan kasih sayang mu untuk ku
    hingga aku lahir ke dunia

    Ibu semua pengorbanan mu akan selalu ku ingat
    doa-doa yang selalu kau panjatkan untuk ku
    takan pernah bisa ku balas dengan emas dan permata
    hanya doa yang bisa ku panjatkan untuk mu

    Ibu kasih sayang mu yang begitu tulus
    pengorbanan mu yang begitu besar
    akan ku jadikan motifasi untuk kehidupan ku
    hingga aku menjadi seorang ayah.

    LANGKAH DALAM SAHABAT

    Dalam hayalan aku berdiri
    seakan lamunan senyap merayap
    tapi karakter sahabat
    menuntun dalam ikhlas

    Ketika aku terlempar sedih
    dalam jangkau waktu
    kau datang membawa hati
    walau lelah menyeimuti

    Aku terngiang nyanyian embun
    lengkap tari canda dan tawa
    bersama dalam ikhtiar hati
    menembus jejak-jejak basah

    Sahabat . . . . .
    kita lari dalam bebas
    halangan rintangan
    menerpa dalam senyum
    walau sakit membekas

    Sahabat . . . . .
    aku teringat pepatah mu
    '' Jangan biarkan hidup memakan mu jadikan hidup memberi makan "

    Sahabat ku . . . .
    Selamat jalan
    Semoga kau bahagia

    Sahabat . . .

    SELEMBAR PUISI UNTUKMU SAYANG

    Pertama kali betemu ku selalu ingat dirimu
    Meski hanya dalam angan kau selalu terbayang
    Enggan ku melupakanmu karena ku mencintaimu
    Meski hanya dalam mimpi hiasi tidurku

    Hanya dirimu kasih buatku bahagia
    Meski kau telah berdua ku kan menanti

    Hadirmu selalu membuatku tabah tuk menjalani semua derita
    Meski kau telah berdua dan berlalu namun ku kan berdoa selamanya untukmu
    Senyummu selalu terbayang hiasi indah hariku meski terkadang perih menusuk kalbu
    Hanya harap dan doa semoga engkau bahagia

    UNTUK BUNDA

    Kini kaki kecil ini terus melangkah
    tak pernah merasa letih bahkan sedikit saja lelah
    mengarungi dunia
    meniti bahtera kehidupan
    kehidupan nan penuh duri kegagalan
    tak pernah kendat dari asap kepedihan

    Bunda...................
    ini untuk bunda
    semua demi bunda
    walau letih,kukan tetap gigih
    walau sulit,kan slalu ada kata bangkit
    bankit dari kegagalan
    bangkit dari keterpurukan
    senantiasa gigih meraih impian
    senantiasa gigih gapai masa depan

    Ingatlah bunda,,,
    kala esok menyambut
    maka kan ku sambut bintang kehidupanku
    kan ku persembahkan hanya untukmu